E-Sports, Ranah lain bagi Para Pemuda yang Ingin Berprestasi

Oleh: Reza Wahyudin

Melihat judul diatas, tentu banyak orang yang setuju dan tidak setuju dengan tajuk itu dikarenakan hal itu masih penuh dengan perdebatan bagi banyak orang terkait dengan E-Sports. Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal lebih dahulu apa itu E-Sports.

E-Sports, Ranah lain bagi Para Pemuda yang Ingin Berprestasi

E-Sport sendiri merupakan akronim dari Electronic Sport yang berarti Olahraga Elektronik, lebih tepatnya adalah olahraga yang menggunakan game elektronik sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan secara profesional dan dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, konsol, handphone dan alat elektronik lainnya.

Awal Dimulainya E-Sports

Jurnalist Game Owen Wood mengatakan dalam artikelnya  yang dilansir kotaku.com (19/12/2012) E-Sports sendiri dimulai pada tahun 1972 ketika Universitas Stanford mengadakan Kompetisi Video Game yang diselenggarakan oleh Komunitas Penggemar Video game disana. Para gamer diundang untuk mengikuti sebuah kompetisi game yang diberi nama Intergalactic Spacewar Olympic. Pemenang akan mendapat  satu tahun langganan gratis majalah Rolling Stone. Sejak saat itu Kompetisi Video Game mulai marak dilakukan baik oleh para komunitas video game maupun oleh perusahaan pembuat video game.

Saat teknologi internet mulai merebak di Amerika Serikat pada tahun 90-an, kompetisi game ini mulai  berkembang secara online. Selain itu, dengan smaraknya kompetisi game online maka bermunculan organisasi yang menjadikan games sebagai sebuah industri yaitu industri E-Sports dengan mempertandingkan game yang mulai beragam seperti Counter Strike, Warcraft, Quake, dan lainnya

Sampai pada tahun 2000-an, fenomena esports pun semakin mendunia. Bahkan Korea Selatan menjadi salah satu negara yang terbilang gencar mengadakan E-Sports. Hadiah pun juga semakin besar dan menarik.

Awal Mula masuknya E-Sports di Indonesia

E-Sports di Indonesia sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an ketika diadakannya Lomba Nintendo di Surabaya, Jawa Timur yang berarti E-Sports sudah lama sampai ke Indonesia namun pamornya di Indonesia mengalami pasang surut karena berbagai macam faktor. Hingga pada tahun 1999 lahirlah Liga Game yang menjadi pionir E-Sports di Indonesia pada saat itu (ketika pertama kali didirikan namanya masih Indonesia Gamer). Dalam keadaan negara yang sedang mengalami masa transisi politis itu, Indonesia Gamer mencoba untuk melebarkan sayap permainan game di Indonesia.

Hambatan rupanya tak selalu berbentuk penolakan dalam upaya yang dilakukan Liga Game. Minimnya fasilitas dan terbatasnya jangkauan informasi juga menjadi hambatan ketika Liga Game mulai mengembangkan sayap. Munculnya warnet di akhir era 90-an hingga awal 2000-an, menyediakan lahan gembur untuk dijadikan tempat promosi. Meski harus keluar-masuk banyak warnet, kompetisi game online pertama di Indonesia akhirnya dihelat dengan hanya mempertandingkan dua game. Disampaikan oleh Eddy Lim, Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) yang dilansir kumparan.com (4/8/2018)

Pada akhirnya Liga Game berhasil menjadi event organizer untuk acara World Cyber Game (WCG) pada Tahun 2002 yang merupakan turnamen games berskala internasional.

E-Sports dan Gaming, Apa Bedanya?

Bagi mayoritas orang menganggap bahwa E-Sports dan Gaming itu hampir sama, akan tetapi jika dipahami lebih lanjut keduanya memiliki makna yang berbeda. Gaming berasal dari bahasa inggris yaitu Game yang berarti permainan dan imbuhan ing yang memiliki arti sebuah kegiatan, jadi Gaming adalah bermain game yang dilakukan seseorang untuk mengisi waktu luang, refreshing atau sekedar hobi saja.

Sedangkan E-Sports sendiri untuk tujuan profesional atau dipakai buat profesi (atlet) yang kerjanya memang bermain game. Para atlet E-Sports dapat dikatakan merupakan atlet olahraga yang perlu juga dilatih secara profesional, termasuk juga dalam urusan kebugaran, untuk menunjang performa di arena pertandingan karena memerlukan stamina yang bagus. Menjadi atlet E-Sports perlu keseriusan Karena bukan sekadar mainan pengisi waktu luang, pemain E-Sports pun perlu keseriusan dalam menekuni bidang tersebut.

Dengan E-Sports apakah kita dapat berprestasi?

Jika sudah menjadi seorang atlet E-Sports yang profesional, kita bisa saja mendapatkan banyak prestasi dalam ranah E-Sports, akan tetapi perlu sebuah niat dan usaha yang keras agar kita bisa mendapatkannya dan juga E-Sports di Indonesia ini masih berusaha untuk mencari sebuah pengakuan dan apresiasi terhadap para atlet E-Sports sendiri.

Berbeda dengan yang ada di luar Indonesia, menjadi atlet E-Sports itu merupakan sebuah prestasi dan diakui oleh masyarakat disana. Terlebih lagi para atlet E-Sports itu rata-rata berusia Muda yaitu sekitar 16-29 Tahun, tentu hal ini bisa menjadi Motivasi bagi para pemuda yang ingin menjadi seorang atlet E-Sports. Banyak atlet E-Sports berusia muda yang bisa dijadikan contoh atau panutan bagi kita yang ingin menjadi seorang atlet E-Sports. Berikut adalah atlet E-Sports yang berusia muda.

Sekian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menjadi referensi bahwa e-sport merupakan salah satu jalan menuju ajang untuk berprestasi.

#katapengetahuan #sumbernyailmupengetahuan #E-sport

Tinggalkan komentar